Senin, 04 Februari 2013

KETERAMPILAN BERTANYA GURU


KETERAMPILAN BERTANYA GURU
 MENDUKUNG KEBERHASILAN BELAJAR SISWA
Oleh : Nani Hasanah,S.Pd .SD
(KKG Gugus Tampomas)

Peningkatan mutu pendidikan terkait erat dengan semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan yaitu, kurikulum, guru, dan siswa ,apabila guru kurang memiliki kompetensi dari yang diharapkan serta tidak adanya keinginan untuk meningkatkan kompetensinya maka siswa didiknyapun akan jauh dariyang diharapkan.
Usaha Pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia serta peningkatan kompetensi dan kinerja guru, melaksanakan program kegiatan KKG BERMUTU (Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading ) yang diharapkan nantinya akan mampu meningkatkan kualitas hasil pendidikan. Salah satu materi dari kegiatan KKG BERMUTU adalah pentingnya keterampilan bertanya dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran yang setiap saat kita laksanakann, tidak akan terlepas dari kegiatan bertanya yang cukup mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas. Mengajukan pertanyaan adalah salah satu tehnik mengajar yang sering dilakukan oleh guru (Kim dan Kelloy,1987).Pendapat ini di dukung oleh Callahan dan clarke (1988) yang mengatakan bahwa pertanyaan adalah salah satu yang paling penting dari semua tehnik mengajar.

Tujuan dari pertanyaan yang kita lakukan adalah untuk meningkatkan interaksi pada proses pembelajaran yang sedang kita laksanakan, baik interaksi antara guru dengan peserta didik, ataupun antara peserta didik dengan peserta didik lainnya, sehingga peserta didik ikut terlibat dalam proses pembelajaran.  Pertanyaan yang diajukan tidak semata-mata untuk mendapatkan informasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah kita sampaikan, tetapi yang jauh lebih penting dari itu adalah untuk mendorong peserta didik berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

Apakah pertanyaan itu ?
Mengingat pentingnya pertanyaan dalam proses pembelajaran, maka guru haruslah memiliki kemampuan keterampilan bertanya, yang merupakan keterampilan dasar mengajar.
Apakah pertanyaan itu ?
Menurut G.A.Brown dan R. Edmondson (1984)  pertanyaan adalah “ segala pernyataan yang menginginkan jawaban lisan (verbal)” Sedang menurut kamus besar Bahasa Indonesia ,Pertanyaan adalah, “(1) perbuatan (hal dsb) bertanya; permintaan keterangan; (2) sesuatu yg ditanyakan; soal”
Berdasarkan kedua pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pertanyaan adalah suatu pernyataan-pernyataan yang menuntut jawaban lisan dan pertanyaan berupa perbuatan yang meminta katerangan.

Fungsi Pertanyaan

Pertanyaan dalam proses pembelajaran, memiliki beberapa fungsi, yaitu: 1) mendorong minat dan motivasi siswa untuk berparsipasi aktif dalam pembelajaran, 2) mengevaluasi persiapan siswa dan mencek pemahaman siswa terhadap suatu tugas, 3) mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa, 4) mereviu apa yang telah diajarkan. 5)  mengarahkan siswa untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan, 6) merangsang siswa mencari bahan untuk data , 7) mengembangkan dan membangun konsep diri siswa secara individu ( Carin dan Sund, 1971: ; Carin 1997: 97) . Sedangkan Chemprecha (1979: 11) dalam Siswoyo (1997: 13) menyatakan bahwa tujuan utama bertanya di dalam kelas adalah untuk membantu siswa mengembangkan cara belajar melalui penemuan diri dan bukan menguji sejauh mana siswa telah menghafal pelajaran yang telah diberikan.

Pertanyaan di buat sesuai dengan tujuan

Dari berbagai pendapat yang diuraikan tadi, jelaslah bahwa fungsi dari pertanyaan yang diajukan guru dalam proses pembelajaran pada akhirnya adalah sebagai refleksi guru terhadap hasil belajar. Pertanyaan yang diajukan haruslah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh guru, apakah kemampuan kognitif,afektif, ataukah psikomotoriknya. Anderson, et.all (2001) merevisi taksonomi tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh Bloom (1956), yaitu sebagai berikut, pertanyaan dapat diklasifikasikan berdasarkan domain proses kognitif, yaitu ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, dan menciptakan (kreasi). Agar pertanyaan kita mencapai sasarannya, maka kita harus memiliki strategi dalam mengajukan pertanyaan.

Pertanyaan yang diajukan dapat menggunakan tehnik mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai,yaitu (1) tehnik pengarahan ulang,tehnik ini digunakan apabila kita menghendaki banyak siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan ke beberapa siswa,(2) tehnik membimbing(probing) tehnik ini digunakan apabila kita menghendaki jawaban siswa yang lebih jelas dan menggali lebih dalam,(3) tehnik menuntun (promting) biasanya tehnik ini digunakan apabila kita menemukan siswa yang tidak segera menemukan jawaban,(4) tehnik pemusatan (focusing) tehnik ini digunakan jika kita mengajukan pertanyaan yang lingkupnya luas kemudian dilanjutkan dengan mengubah ke pertanyaan yang lingkupnya lebih spesifik.

Seorang Guru yang  menguasai tehnik bertanya,maka pertanyaan yang ia buat akan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai, maka hal ini akan mempengaruhi pula pada prestasi siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran dengan kata lain pertanyaan yang diajukan akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Jadi, jelaslah keterampilan bertanya yang merupakan keterampilan dasar mengajar, apabila  guru dapat menguasainya dengan baik, sudah dapat dipastikan hasil belajar siswapun akan meningkat.


Kamis, 31 Januari 2013

Fungsi PKG


FUNGSI PKG DAN TUGAS POKOK PENGURUS PKG

1.      Fungsi PKG
Penggunaan PKG  akan bervariasi tergantung dari kebutuhan dan kemampuan (termasuk kemampuan teknologi) dari gugus dimana PKG berada dan kedua hal ini tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah-sekolah gugus tersebut. 

Pada dasarnya, ada empat fungsi PKG  yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah dan gugus: 

a). Pertemuan. PKG  berfungsi sebagai tempat pertemuan bagi guru, kepala sekolah serta komunitas pendidik lainnya untuk mendiskusikan segala hal mengenai pembelajaran termasuk isi dan materi pelatihan serta penerapan dan inovasi-inovasi yang dapat dilakukan di dalam kelas.   Pertemuan rutin KKG (Kelompok Kerja Guru), KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), dan KKPS (Kelompok Kerja Pengawas) digunakan sebagai ajang untuk bekerja sama dalam menyiapkan materi pengajaran dan juga mengembangkan rencana pembelajaran. 

b. Pengembangan Profesi. PKG   juga digunakan sebagai tempat kegiatan pengembangan profesi bagi para guru, kepala sekolah dan komunitas pendidikan lainnya  pada suatu  gugus sekolah. Pelatihan, lokakarya, seminar, simulasi pengajaran, dan peer teaching merupakan kegiatan yang dapat membantu meningkatkan profesionalisme guru.  Selain pelatihan bagi guru dalam mata pelajaran/bidang tertentu, guru-guru juga diberikan pelatihan mengenai penggunaan TIK dalam pembelajaran serta cara-cara mengakses berbagai sumber belajar lewat jaringan koneksi internet.

c. Informasi.  PKG  juga menjadi tempat dimana komunitas pendidikan pada gugus sekolah  mendapatkan akses kepada informasi mengenai pendidikan secara umum, dan  belajar-mengajar secara khusus. Sumber belajar, baik dalam bentuk cetak dan non-cetak, yang tersedia di PKG  dapat digunakan dan dipinjam. Guru serta komunitas pendidikan pada gugus bersangkutan bisa mendapatkan dan berbagi beragam informasi mengenai peluang pengembangan profesi dan program secara online dimana PKG  dapat berfungsi sebagai portal internet.

PKG  juga menjadi pusat dimana guru dari sekolah-sekolah lain di dalam gugus datang dan menerima informasi mengenai bagaimana mereka dapat mengajukan permintaan atau mendapatkan manfaat dari bantuan program GUGUS  dan bantuan dari proyek lainnya. Sebagai suatu perpustakaan, PKG  juga menjadi pusat penyimpanan, distribusi dan peminjaman materi pengajaran dan pembelajaran baik dalam bentuk cetak atau non-cetak termasuk alat bantu  belajar mengajar serta perangkat keras dan perangkat lunak.

d. Produksi.PKG  juga menjadi tempat dimana para guru dapat merancang, mengembangkan dan memproduksi berbagai materi belajar-mengajar, khususnya yang menggunakan bahan yang murah dan sederhana yang tersedia di lingkungan mereka. PKG  yang sudah dilengkapi teknologi tinggi dapat menyediakan  fasilitas  bagi guru yang dapat digunakan untuk mengembangkan materi-materi pengajaran yang menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) misalnya presentasi dengan power point, dan CD/VCD pembelajaran.


2.2       Kegiatan di PKG
Berdasarkan  fungsi PKG  dan ketersediaan  Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta infrastruktur yang memadai, kegiatan berikut dapat dilakukan dalam ruang lingkup PKG :

·         Pertemuan KKG, KKKS, KKPS, komite sekolah, orang tua dan guru. Pertemuan mingguan antara guru dan kepala sekolah  yang selama ini telah dilakukan dapat diselenggarakan secara rutin di PKG ;

·         Mengakses semua materi pengajaran yang tersedia, misalnya sumber belajar (buku, lembar kerja, soal ujian/permainan/penilaian, VCD, CD, dan DVD), brosur/poster informasi, perangkat elektronik (VCD player, Laptop, MP3 Player, audio cassette player, LCD projector, dll) dan perpustakaan digital setelah akses internet di PKG  sudah terpasang;

·         Pembuatan sumber belajar guru (alat peraga murah, materi yang dilaminasi, lembar/buku kerja, poster yang digunakan di ruangan kelas, materi pengajaran, VCD, sumber belajar yang didapatkan dari web, rencana kerja dan materi terkait lainnya);

·         Pembuatan materi promosi PKG  (selebaran, poster, brosur, buletin, dsb) dan juga proposal untuk diberikan kepada pemangku kepentingan di tingkat gugus dan kabupaten/provinsi (perwakilan pemerintah Indonesia dari Dinas, DepAg, LPMP, dsb) untuk mendukung kegiatan diPKG ;

·         Persiapan dan dukungan bagi lokakarya guru di sekolah, misalnya pembuatan dokumen, pembagian lembaran materi serta formulir, mempersiapkan presentasi dalam bentuk power point, memantau kemajuan para guru, pembuatan video atau presentasi gambar-gambar;

·         Sesi demonstrasi/pelatihan dengan para siswa mungkin dapat diselenggarakan di PKG , contohnya dengan menggunakan ‘klub’ sekolah dimana guru dapat melakukan pengamatan dan mencoba cara pengajaran baru dengan melakukan demonstrasi langusung dalam suatu lingkungan yang lebih terbuka atau melakukan mentoring/tutorial (pendampingan) dengan individu atau kelompok kecil untuk mencoba tehnik pengajaran baru dan memahami proses cara belajar siswa secara langsung.

·         Pelatihan/lokakarya/seminar, dll untuk mendukung para guru mengembangkan profesi mereka (misalnya pelatihan mengenai pembuatan alat peraga murah, CD/video, penggunaan TIK untuk mendukung pembelajaran aktif, aplikasi pembelajaran aktif di ruang kelas, dll);

·         Pengembangan profesi guru untuk jangka panjang (portofolio untuk memantau kemajuan guru, pembuatan sertifikat dan praktek  langsung);

·         Memanfaatkan teknologi yang ada, guru juga dapat mengadakan lokakarya di PKG  baik untuk kelompok besar misalnya presentasi di kelas, maupun kelompok kecil melakukan suatu proyek atau riset dengan  menggunakan stasiun kerja ganda (multiple workstation) dengan 4-5 kursi dan berbagi akses internet, printer dan penyimpanan file.


2.      Organisasi dan Pengelolaan PKG

Sebuah PKG  dianggap berfungsi dan berjalan baik serta aktif apabila:
  • Dikelola secara profesional (misalnya, dibuka selama jam kerja yang telah ditetapkan, bahan/peralatan yang disediakan memang digunakan, ada log book(untuk memantau siapa dan jumlah pengunjung dan jenis sumber belajar yang digunakan) yang terus diperbarui, ada kegiatan yang berkaitan dengan belajar mengajar yang rutin diselenggarakan di tempat tersebut, dll);
  • Melaksanakan keempat fungsi-fungsi dasar PKG  (tempat bertemu, pengembangan profesi, sumber informasi dan produksi bahan pelajaran/pengajaran) sesuai dengan rencana kerjanya;
  • Mendukung kegiatan belajar mengajar khususnya di gugus dimana PKG berada, dan jika memungkinkan, kegiatan di gugus lainnya;
  • Secara penuh digunakan oleh kelompok sasaran penerima manfaat;
  • Dilengkapi dengan sumber belajar yang memenuhi kebutuhan warga gugus dan mampu mendukung kegiatan yang dijalankan di gugus tersebut;
  • Dimiliki oleh komunitas pendidikan/sekolah-sekolah di gugus bersangkutan;
  • Terus tumbuh dan berkembang
  • Mampu bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan

Kesuksesan PKG  tidak ditentukan oleh nilai harga yang mahal dari peralatan/perangkat yang digunakan, kebersihannya, atau teknologinya, tetapi bergantung kepada pengelolaannya, jenis serta pelaksanaan program kegiatan yang diadakan, dan pemanfaatan fasilitas serta sumber belajar yang ada secara maksimal oleh penerima manfaat dengan tujuan untuk peningkatan kualitas belajar mengajar.  

2.1 Struktur Organisasi PKG
Dalam menjalankan fungsinya, setiap PKG  perlu mempunyai pengurus yang terdiri dari orang-orang (guru dan/atau kepala sekolah) dari sekolah di mana PKG  berada atau gabungan dari sekolah-sekolah yang ada di dalam gugus.  Pengurus PKG  mempunyai peran dan tanggungjawab yang berbeda namun mereka bekerja sama bagi kepentingan PKG /gugus tersebut. Agar  program kerja PKG  dapat dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan bersama,  adalah sangat pentinguntuk mendiskusikan dan menyepakati  bersama cakupan pekerjaan dari masing-masing pengurus sebelum suatu PKG  mulai melaksanakan kegiatannya. Hal ini  menjadikanPKG  dapat memusatkan perhatian pada tujuan pencapaian yang ingin diraih bersama.

Struktur organisasi dari setiap PKG  dapat bervariasi tergantung dari kebutuhan serta jenis kegiatan yang akan diselenggarakan di PKG /gugus tersebut.  Namun demikian, pengurus PKG  minimalterdiri dari beberapa pengurus inti sebagai berikut:

·         Pembina/Penasihat
·         Ketua PKG  dan/atau Manajer PKG
·         Sekretaris
·         Bendahara
·         Koordinator Divisi Informasi
·         Koordinator Divisi Produksi
·         Koordinator Divisi Pengembangan Profesi
·         Koordinator Divisi Pertemuan
·         Jika dimungkinkan, untuk ditambah dengan Divisi Teknologi Informasi dan Teknologi (TIK)






Pembina/Penasihat
Sekretaris
Bendahara

Divisi
Pengemb.
Profesi



Divisi Pertemuan
Divisi Produksi
Divisi Informasi
Ketua PSBG
Manajer PSBG
 





















Walaupun masing-masing PKG  dapat menentukan sendiri model struktur organisasi yang terbaik bagi mereka, namun demikian, mengingat pengelolaan dan perawatan sumber belajar (termasuk perangkat TIK yang cukup mahal) harus dilakukan secara efektif dan juga untuk menjamin keberlangsungan kegiatan di PKG  maka ada baiknya jika PKG  juga mempunyai divisi atau menunjuk seseorang  yang yang memiliki minat dan ketrampilan dalam masalah TIK untukmelaksanakan tugas-tugas perbaikan ringan/pemecahan masalah teknis  dan perawatan perangkat TIK.

Orang-orang yang ditunjuk untuk duduk dalam kepengurusan akan menjadi tim operasional PKG . Mengingat PKG  adalah milik dari sekolah-sekolah di gugus dan bukan dimiliki oleh satu sekolah dimana PKG  berada, maka pengurusPKG  sebaiknya merupakan perwakilan dari sekolah-sekolah di gugus tersebut.  Namun demikian, jika tidak dimungkinkan untuk dilakukan demikian, maka pengurus PKG   bisa berasal dari sekolah di mana PKG  berada tetapi hal ini harus disepakati bersama oleh sekolah-sekolah yang ada di gugus.  Keputusan mengenai berapa jumlah orang, jenis jabatan, dan cakupan pekerjaan dari masing-masing pengurus PKG  serta sumber dana yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan di PKG harus berdasarkan kesepakatan bersama dari komunitas pendidikan yang ada di gugus tersebut. Kunci utama suksesnya kepengurusan PKG  terletak pada penunjukan orang-orang yang tepat, dalam arti mereka mempunyai kemampuan, integritas, komitmen serta waktu untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. 

2.2       Peran dan Tanggungjawab PengurusPKG
Masing-masing anggota pengurus PKG  memiliki tugas dan tanggungjawab tersendiri yang penting untuk mereka pahami dan sepakati untuk dilaksanakan. Tergantung dari fungsi dan kegiatan yang akan diadakan di PKG , pada dasarnya peran dan tanggungjawab dari pengurus PKG  adalah sebagai berikut:

NO
POSISI
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
1
Penasihat/Pembina
·         Memberikan arahan, saran serta masukan kepada PKG
·         Memantau pemanfaatan PKG

2
Ketua PKG
·         Membuat struktur organisasi (bersama dengan pemangku kepentingan lainnya di gugus)
·         Bertanggungjawab atas keseluruhan operasional PKG
·         Menciptakan kerjasama yang baik secara internal dan eksternal
·         Membina hubungan kerja dengan berbagai pihak (pihak pemangku kepentingan di gugus maupun pihak eksternal lainnya)
·         Menggali sumber dana bagi PKG

3
Manajer PKG
·         Menyepakati dengan Ketua PKG  dan anngota pengurus lainnya dalam menyusun strategi dan rencana kerja untuk pemasukan dana bagi PKG
·         Memastikan adanya kinerja dan komitmen yang baik dari pengurus PKG
·         Memimpin anggota pengurus PKG  lainnya dalam menyusun Program Kerja PKG
·         Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala atas Program Kerja PKG
·         Memastikan adanya koordinasi yang baik antara divisi-divisi pertemuan, pengembangan profesi, informasi dan produksi untuk memastikan pelaksanaan program kerja masing-masing divisi
·         Menggerakkan anggota pengurus PKG  dalam pelaksanaan peran serta tanggungjawab sesuai dengan tugas masing-masing
·         Menyusun Rencana Anggaran Belanja (RAB) kegiatan PKG
·         Menyetujui rencana kerja untuk pemasyarakatan PKG
·         Memberikan presentasi tentang PKG
·         Membuat keputusan atas segala permasalahan di PKG
·         Menyusun dan membuat laporan bulanan

4
Sekretaris
·         Menjaga kebersihan dan kenyamanan ruangan PKG
·         Menyusun dan mengirim surat undangan untuk segala kegiatan (pertemuan, pelatihan, dsb)
·         Membuat notulen rapat/kegiatan
·         Memberikan label sumber belajar
·         Menginventaris semua barang sumber belajar
·         Mengelola logbook untuk kunjungan danpenggunaan/peminjaman sumber belajar
·         Melakukan pembelian barang-barang habis pakai
·         Berkoordinasi dengan divisi-divisi terkait, bertanggungjawab atas perawatan dan perbaikan sumber belajar

5
Bendahara
·         Bekerjasama dengan Ketua/Manajer PKG  dalam menyusun Rencana Anggaran Belanja (RAB)PKG
·         Mengelola keuangan PKG  (pemasukan dan pengeluaran)

6
Divisi Informasi
·         Membuat dokumentasi atas segala kegiatan PKG
·         Mengatur dan menyusun berita-berita yang dimasukkan dalam papan informasi serta pajangan dinding lainnya
·         Berkoordinasi dengan sekretaris dalam  menginventaris dan pencatatan sumber belajar yang ada di PKG
·         Membantu pengunjung dalam mencari sumber informasi dari internet
·         Menyiapkan pameran
·         Membuat brosur/leaflet/poster serta buletin PKG
·         Bekerjasama dengan Ketua/Manajer PKG  dalam mensosialisasikan PKG
·         Membuat dan menyerahkan laporan secara berkala kepada Ketua/Manajer PKG  atas kegiatan-kegiatan Divisi Informasi yang sudah/belum terlaksana berdasarkan Program Kerja PKG

7
Divisi Produksi
·         Bekerjasama dengan PBS, membuat Alat Peraga Murah (APM) untuk setiap mapel
·         Bekerjasama dengan PBS dalam pembuatan modul-modul pembelajaran
·         Membuat video/cd materi pembelajaran
·         Bekerjasama dengan Divisi TIK, membuat katalog dan panduan-panduan untuk penggunaan TIK
·         Membuat dan menyerahkan laporan secara berkala kepada Ketua/Manajer PKG  atas kegiatan-kegiatan Divisi Produksi yang sudah/belum terlaksana berdasarkan Program Kerja PKG

8
Divisi Pengembangan Profesi
·         Bekerjasama dengan Ketua/Manajer PKG  dalam melakukan analisa kebutuhan pelatihan bagi warga gugus
·         Membantu para guru untuk pengembangan bidang studi tertentu
·         Mengidentifikasi dan menyusun program pelatihan/lokakarya/seminar untuk pengembangan profesi guru
·         Memastikan ketersediaan dan menyusun peralatan sumber belajar pada saat pelatihan/lokakarya/seminar
·         Melaksanakan program pelatihan/lokakarya/seminar
·         Mendayagunakan perangkat TIK untuk kegiatan pengembangan profesi
·         Membuat dan menyerahkan laporan secara berkala kepada Ketua/Manajer PKG  atas kegiatan-kegiatan Divisi Pengembangan Profesi yang sudah/belum terlaksana berdasarkan Program Kerja PKG

9
Divisi Pertemuan
·         Membuat agenda pertemuan dan menentukan topik-topik yang menjadi bahan diskusi untuk pertemuan
·         Menjadwalkan pemakaian/pemanfaatan ruangan PKG  khususnya untuk kegiatan KKG dan KKKS
·         Mensosialisasikan hasil pertemuan kepada guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah
·         Menginformasikan kepada Ketua/Manajer PKG  untuk rencana tindak lanjut



2.3.3    Fungsi PengelolaanPKG
Manajer PKG  (atau Ketua PKG  - jika tidak ada Manajer PKG ) memiliki peran amat penting dalam mengelola dan memastikan lancarnya semua kegiatan diPKG . Untuk tujuan tersebut, sangat penting bagi seorang Manajer PKG /KetuaPKG untukmemahami dan menjalankan fungsi-fungsi manajerial sebagai berikut:

  • Perencanaan. Perencanaan menjadi fungsi dasar dari pengelolaan suatu PKG . Kesuksesan PKG  sangat bergantung pada kualitas perencanaan. Seorang Manajer PKG  akan bertanggungjawab dalam memformulasikan misi dan visi suatu PKG , mengidentifikasi kegiatan yang akan dilaksanakan di PKG  dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia, dan memastikan bahwa pencapaian tujuan yang SMART: spesifik, terukur, dapat tercapai, realistisdan berdasarkan waktu yang sudah ditentukan).

  • Pengorganisasian. Seorang Manajer/KetuaPKG  juga akan bertanggungjawab dalam menciptakan struktur organisasi yang terdiri dari divisi-divisi kerja yang terintegrasi dengan baik, melakukan pembagian dan pendistribusian kegiatan berdasarkan jenis kegiatannya, mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan, serta memastikan terjaganya komunikasi yang baik di dalam organisasi tersebut. 

  • Penempatan Orang yang Tepat. Sangatlah penting bahwa seorang Manajer/KetuaPKG  dapat mengidentifikasi fungsi serta sifat dari kegiatan yang akan dilaksanakan oleh PKG dan  ‘menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat’. Manajer PKG /KetuaPKG  bertanggungjawab untuk memastikan agar jumlah pengurus yang tersedia di PKG sesuai dengan semua fungsi dan kegiatan yang mereka rencanakan, menentukan dan mengangkat pengurus PKG  yang diperlukan untuk pelaksanaan program kegiatan, serta bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan tersebut. 

  • Pengarahan. Seorang Manajer/KetuaPKG  harus mampu mempengaruhi orang lain dalam organisasi tersebut melalui komunikasi, motivasi, kepemimpinan yang kuat, serta disiplin kerja. Tujuannya adalah untuk mengarahkan kegiatan para pengurus PKG tersebut ke arah pencapaian tujuanPKG .

  • Pengontrolan dan Pengawasan. Seorang Manajer/Ketua PKG  juga bertanggungjawab atas pengendalian pelaksanaan kegiatan-kegiatan di PKG : melakukan pengecekan atas pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana yang sudah disusun, evaluasi hasil yang dicapai, pelaporan kinerja PKG  dan membuat perbaikan-perbaikan sejauh diperlukan.



2.3       Persyaratan Manajer/KetuaPKG
Agar mampu menjalankan peran dan tanggungjawab sebagaimana disebutkan diatas, maka sangatlah penting bagi seorang Manajer PKG  untuk dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut:
  • Memiliki ketrampilan organisasional, manajerial dan adminsitratif;
  • Dapat dipercaya, jujur, mau bekerja keras dan memiliki komitmen yang tinggi;
  • Mampu melayani dan bekerjasama dengan orang lain;
  • Memiliki sifat yang berorientasi kepada pencapaian tujuan;
  • Paham mengenai masalah-masalah pendidikan atau  memiliki keterkaitan dengan sekolah, atau terlibat dengan dunia pendidikan secara langsung khususnya yang punya pengalaman mengajar di kelas

Seorang Manajer/KetuaPKG  yang baik adalah yang telah memiliki pengalaman kerja, pengetahuan, dan ketrampilan yang tepat untuk dapat memimpin, mengorganisir, mengelola, mengontrol dan mengembangkan kegiatan-kegiatan di PKG  agar tujuan yang diinginkan bersama  bisa tercapai. Untuk mencapai kesuksesan tersebut, maka seorang Manajer/Ketua PKG yang baik perlu memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

          Ketrampilan Konseptual: kemampuan untuk melihat organisasi PKG  ini sebagai suatu keseluruhan: mampu membuat konsep, ide serta gagasan yang tepat dan menuangkannya ke dalam rencana kerjaPKG , dan memimpin PKG  tersebut menuju kesuksesan.

          Ketrampilan Hubungan Interpersonal/Kemanusiaan: Ketrampilan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain: berkomunikasi dan berinteraksi dengan para pengurus PKG  guna mempengaruhi serta mendorong mereka untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab mereka masing-masing, demi suksesnya PKG .  

          Ketrampilan Teknis: Keterampilan untuk menggunakan alat, teknik dan pengetahuan khusus untuk menerapkan suatu metode, proses atau prosedur tertentu yang berkaitan dengan kegiatan di PKG .

2.3.5    Visi dan Misi PKG
PKG  perlu memiliki visi dan misi yang menjelaskan peranan PKG , dan maksud serta tujuan PKG  dalam mendukung kegiatan pembelajaran di gugus khususnya dan peningkatan mutu pendidikan dasar pada umumnya. Visi dan misi PKG harus jelas dan yang terpenting harus dimengerti oleh pemangku kepentingan yang terlibat di gugus.
Untuk kepentingan tersebut, pengorganisasian dan pengelolaan PKG  harus baik dan efektif yang mana hal ini didukung oleh:

2.3.6    Program Kerja PKG
Pelaksanaan kegiatan-kegiatan di PKG  berdasarkan suatu program kerja yang dibuat pada awal tahun pelajaran. Program kerja berupa rencana segala kegiatan yang mewakili keempat fungsi PKG (pertemuan, pengembangan profesi, informasi dan produksi) yang akan dilaksanakan di PKG  harus didiskusikan dan disepakati bersama antara pihak-pihak-pihak terkait (pengurus PKG , komite sekolah, dan komunitas pendidikan lainnya di dalam gugus). Program kerja yang baik haruslah menjelaskan secara rinci mengenai:

  • Jenis dan sifat kegiatan yang akan diselenggarakan di PKG ;
  • Tujuan kegiatan dan sasaran yang ingin dicapai;
  • Tanggal dan jangka waktu pelaksanaan;
  • Siapa yang akan bertanggungjawab untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut;

Program kerja dibuat per tahun dan dievaluasi pelaksanaannya setiap tiga bulan untuk melihat tingkat keberhasilan/kegagalan, bagian mana yang berjalan baik dan mana yang tidak, serta kendala-kendala yang muncul selama pelaksanaan kegiatan.Evaluasi yang dilakukan harus menghasilkan revisi yang merefleksikan langkah-langkah perbaikan.Revisi yang dibuat harus  disetujui bersama di antara para warga gugus tersebut dan ditindaklanjuti.  .

Sebagai acuan, tabel berikut ini mungkin dapat membantu sebagai format standar suatu Program Kerja:











JADWAL KEGIATAN PKG ”  ……………….   
KEC......................
SEMESTER ………..  TA. ………. / …………

No
Uraian  Kegiatan
Bulan
Penang
Gungjawab/
Nara sumber
Dana
Keterangan
Juli 08
Agust.
Sept.
Okt.
Nop
Des 08
Jan 09
Peb
Mar.
Apr.
Mei
Juni 09
1.
PERTEMUAN
















a. Penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing seksi /divisi
















b. ..............
















c. .............
































2
INFORMASI
















a. pembuatan brosur dan buletin
















b.
















c. ....................































3
PRODUKSI
















a. Merancang dan membuat APM
















b. ..................
















c. ..................
































4.
PENGEMBANGAN PROFESI
















a. Pelatihan KTSP
















b. ...............
















c. ...............